Gambar Sampul PPKn · Bab 3 Globalisasi dalam Kehidupan
PPKn · Bab 3 Globalisasi dalam Kehidupan
SriHastuti

24/08/2021 13:28:21

SMP 9 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

Globalisasi dalam Kehidupan Bermasyarakat, ....

57

3

Bab

Sumber:

www.cahyoga.net

Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti pembelajaran ini, siswa dapat menjelaskan pengertian dan pentingnya

globalisasi bagi Indonesia; mendeskripsikan politik luar negeri dalam hubungan internasional

di era global; mendeskripsikan dampak globalisasi terhadap kehidupan bermasyarakat,

berbangsa, dan bernegara; dan menentukan sikap terhadap dampak globalisasi.

Manfaat Pembelajaran

Dengan mengikuti pembelajaran ini, siswa memperoleh pengetahuan yang memadai tentang dampak

globalisasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang dapat kalian gunakan untuk

menentukan sikap terhadap globalisasi.

Globalisasi dalam Kehidupan

Bermasyarakat, Berbangsa,

dan Bernegara

Kata

Kunci

Globalisasi, Politik luar negeri, Ilmu pengetahuan dan teknologi

58

Pendidikan Kewarganegaraan Kelas IX SMP

Kini umat manusia menyaksikan dan merasakan kemajuan yang sangat pesat dalam

bidang teknologi komunikasi dan informasi. Hal ini terlihat dengan semakin berkembangnya

berbagai media komunikasi, seperti TV, parabola, video, telepon genggam, radio panggil,

faksimile, dan komunikasi melalui jaringan komputer dan jaringan telepon atau dikenal sebagai

internet.

Globalisasi dalam kehidupan

bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara

1. Pengertian

globalisasi

2. Tanda-tanda

globalisasi

3. Faktor-faktor

pendukung

munculnya

globalisasi

4. Sebab-sebab

meningkatnya

globalisasi

5. Tantangan atas

Globalisasi

1. Perkembangan politik

luar negeri Republik

Indonesia

2. Landasan politik luar

negeri Indonesia

3. Tujuan politik luar

negeri Indonesia

4. Prinsip-prinsip pokok

politik luar negeri

Indonesia

5. Undang-Undang

Nomor 37 Tahun

1999 tentang

Hubungan Luar

Negeri Indonesia

1. Aspek positif dan

dampak positif dari

globalisasi

2. Aspek negatif dan

dampak negatif dari

globalisasi

Respons masyarakat

terhadap globalisasi

Politik luar negeri dalam

hubungan internasional

di era global

Pengertian dan per-

kembangan globali-

sasi

Dampak globalisasi ter-

hadap kehidupan berma-

syarakat, berbangsa, dan

bernegara

Sikap terhadap dam-

pak globalisasi

Sumber:

Ensiklopedi Umum untuk Pelajar

Gambar 3.1

Jaringan telekomunikasi

Globalisasi dalam Kehidupan Bermasyarakat, ....

59

Dengan kemajuan teknologi komunikasi dan informasi tersebut, umat manusia kini

memasuki era baru yang disebut era globalisasi. Era globalisasi adalah suatu era dengan

kecenderungan bahwa dunia (

globe

) kita ini merupakan suatu sistem yang saling terkait,

yang tidak terpisah-pisahkan oleh batas-batas wilayah negara. Dalam era globalisasi, kita

seakan-akan memasuki dan menjadi bagian dari suatu masyarakat perkampungan dunia

(

global society)

atau masyarakat dunia yang tanpa batas-batas teritorial (

borderless society

).

A

Pengertian dan Perkembangan Globalisasi

Pernahkah kalian mendengar istilah globalisasi? Globalisasi sering digambarkan sebagai

sebuah gejala ekonomi.

Gejala ekonomi

adalah keadaan yang menjadi tanda-tanda akan

timbulnya atau terjadinya masalah perekonomian, terutama dengan munculnya perusahaan-

perusahaan multinasional dan transnasional yang beroperasi melintasi batas-batas negara,

memengaruhi proses produksi global, dan penyebaran (distribusi) tenaga kerja internasional.

Multinasional

adalah suatu fenomena, kejadian, peristiwa, berbagai aktivitas yang melibatkan

banyak negara. Adapun

transnasional

adalah berkenaan dengan perluasan atau keluar dari

batas-batas negara. Meski kekuatan ekonomi (

economic forces

) merupakan bagian yang

integral dari globalisasi, keliru jika kita beranggapan bahwa globalisasi itu hanya terbatas

sebagai gejala ekonomis. Untuk lebih jelasnya, mari kita simak dalam uraian materi berikut.

1. Pengertian globalisasi

Secara etimologis atau asal usul kata, globalisasi berasal dari kata

globe

(bahasa

Inggris) yang berarti dunia. Dari kata itu, dikenal istilah globalisasi (

globalization

) yang

berarti proses mendunia. Dalam bidang apa saja proses mendunia itu berlangsung?

Globalisasi komunikasi dan informasi diikuti oleh kecenderungan global (

global trends

)

pada berbagai bidang, yakni globalisasi ekonomi, perdagangan, politik, kebudayaan, dan

lain-lain. Globalisasi oleh sementara orang sering dipahami secara sederhana sebagai

tren ke arah kemajuan atau kehidupan yang semakin modern, mengikuti kemajuan yang

telah dicapai oleh negara-negara maju (barat).

Globalisasi mengacu pada keberagaman hubungan dan keterkaitan antara negara

dan masyarakat yang membentuk sistem dunia modern.

Globalisasi

adalah proses di

mana berbagai peristiwa, keputusan, dan kegiatan di belahan dunia yang satu dapat

membawa konsekuensi penting bagi berbagai individu dan masyarakat di belahan dunia

yang lain (

A.G. McGrew,

1992).

Menurut

Wikipedia Encyclopedia

, globalisasi adalah sebuah istilah yang digunakan

untuk menjelaskan perubahan-perubahan dalam masyarakat (

changes

) dan dalam

perekonomian dunia yang dihasilkan oleh meningkat pesatnya perdagangan dan pertukaran

kebudayaan. Dalam arti ekonomi, globalisasi mengacu pada liberalisasi perdagangan atau

perdagangan bebas (

free trade

). Perdagangan bebas (

free trade

) artinya perihal dagang,

urusan dagang/perniagaan yang dilakukan secara bebas dinegara-negara di dunia. Menurut

Bank Dunia, globalisasi berarti kebebasan dan kemampuan individu dan perusahaan untuk

memprakarsai transaksi ekonomi dengan orang-orang dari negara-negara lain.

Globalisasi dapat diartikan perubahan yang mendunia, maksudnya dunia yang begitu

luas dan jarak antara negara yang satu dengan negara yang lain meskipun jauh tidak

menjadi penghalang untuk saling berhubungan.

60

Pendidikan Kewarganegaraan Kelas IX SMP

Dalam kenyataan yang kita rasakan, bahwa globalisasi telah membawa perubahan

dalam perilaku kehidupan masyarakat. Dan tidak dapat disangkal lagi bahwa kemajuan

iptek membawa pengaruh besar terhadap kehidupan masyarakat, baik di bidang ekonomi,

sosial, politik, dan budaya.

2. Tanda-tanda globalisasi

Globalisasi berbeda dengan modernisasi dan westernisasi, meskipun ketiganya saling

berkaitan. Globalisasi berbeda dengan modernisasi dan westernisasi, meskipun ketiganya

saling berkaitan. Globalisasi adalah proses masuknya ke ruang lingkup dunia.

Modernisasi

adalah proses pergeseran sikap dan mentalitas sebagai warga masyarakat untuk bisa

hidup sesuai dengan tuntutan masa kini.

Westernisasi

adalah suatu pemujaan terhadap

dunia Barat yang berlebihan dan berupaya meniru segala sesuatu yang datangnya dari

dunia Barat.

Setelah kalian mengetahui berbagai macam pengertian globalisasi, tahukah kalian

fenomena atau tanda-tanda dari globalisasi tersebut? Globalisasi dapat ditandai dengan

hal-hal sebagai berikut.

a. Meningkatnya perdagangan global.

b. Meningkatnya aliran modal internasional, di antaranya investasi langsung dari luar negeri.

c. Meningkatnya aliran data lintas batas, seperti penggunaan internet, satelit komunikasi,

dan telepon.

d. Adanya desakan berbagai pihak untuk mengadili para pejabat perang di mahkamah

kejahatan internasional (

internasional criminal court

) dan adanya gerakan untuk

menyerukan keadilan internasional.

e. Meningkatnya pertukaran budaya (

cultural exchange

) internasional, misalnya melalui

mengirimkan duta misi kesenian.

f. Menyebarluasnya paham multikulturalisme (paham yang mengakui keberagaman atau

pluralitas dalam realitas sosial baik ras, agama, suku, dan lain-lain) dan semakin

besarnya akses individu terhadap berbagai macam budaya.

g. Meningkatnya perjalanan dan turisme lintas negara.

h. Meningkatnya imigrasi, termasuk imigrasi ilegal.

i. Berkembangnya infrastruktur telekomunikasi global.

j. Berkembangnya sistem keuangan global.

k. Meningkatnya aktivitas perekonomian dunia yang dikuasai oleh perusahaan-perusahaan

multinasional.

l. Meningkatnya peran organisasi-organisasi internasional, seperti:

1) PBB (

United Nations Organization

), yaitu organisasi internasional yang memajukan

kerja sama negara-negara di dunia dan bertujuan untuk menjaga keamanan dan

perdamaian dunia.

2) ASEAN (

Association of Southeast Asian Nations

), yaitu organisasi organisasi

internasional yang beranggotakan negara-negara se-Asia Tenggara.

3) APEC (

Asia Pacific Economic Cooperation

), yaitu forum kerja sama bidang ekonomi

antara negara-negara di kawasan Asia dan Pasifik.

Globalisasi bersama-sama memengaruhi dan dipengaruhi oleh empat faktor, yaitu politik,

ekonomi, sosial, dan budaya. Semua unsur itu digerakkan oleh perkembangan informasi

dan teknologi komunikasi yang telah meningkatkan kecepatan dan lingkup interaksi

antarmanusia di seluruh penjuru dunia. Contoh sederhana, momen piala dunia sepak bola di

Globalisasi dalam Kehidupan Bermasyarakat, ....

61

Jepang-Korea beberapa waktu yang

lalu. Oleh karena jaringan televisi global,

hampir semua pertandingan dapat

disaksikan oleh lebih dari dua miliar

orang di seluruh dunia.

Komunikasi yang semakin maju

sebagai akibat globalisasi menyebab-

kan hubungan antarbangsa semakin

tinggi, dan dimungkinkan akan semakin

terbukanya pasar internasional bagi

hasil produksi dalam negeri, terutama

yang memiliki keunggulan komparatif

dan kompetitif. Hal ini merupakan

kesempatan bagi bangsa kita untuk

mengekspor produk kita ke luar negeri.

Dengan adanya era globalisasi

mengakibatkan adanya keterbukaan

hubungan dengan bangsa lain. Selain menyebabkan terbukanya pasar internasional bagi

hasil produksi dalam negeri, era globalisasi membawa pengaruh nilai-nilai sosial budaya

asing yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia. Akibatnya, pola pikir,

sikap hidup, dan perbuatan kita, mau tidak mau akan terpengaruh. Contohnya, minuman

keras, pergaulan bebas, unjuk rasa di luar batas, dan lain-lain. Untuk itu, kita harus segera

menanggulanginya karena hal ini akan sangat merugikan masyarakat, bangsa, dan negara.

3. Faktor-faktor yang memengaruhi globalisasi

Ada dua faktor penting dan utama yang memengaruhi globalisasi.

a. Berkembang pesatnya teknologi komunikasi

Berkembang pesatnya teknologi komunikasi

dimungkinkan karena perkembangan infrastruktur

teknologi dan telekomunikasi dunia. Di negara-

negara yang infrastruktur komunikasinya sangat

berkembang, di setiap rumah dan kantor dilengkapi

dengan telepon, mesin

fax

, televisi kabel, dan

digital, serta

mail

elektronik dan internet. Internet

merupakan sarana komunikasi yang paling cepat

perkembangannya. Pada pertengahan tahun 1998,

140 juta orang mengguna-kan internet. Jumlah itu

bertambah hampir lima kali lipat pada tahun 2001,

di mana jumlahnya lebih dari 700 juta orang.

Teknologi yang canggih tersebut membuat ruang

dan waktu semakin sempit. Dua orang yang tinggal

berjauhan di planet ini, misalnya di Labuan Bajo/

NTT dan di London, tidak hanya dapat bercakap-

cakap secara langsung dari kejauhan. Mereka

dapat saling mengirim gambar atau dokumen

dengan bantuan teknologi satelit.

Sumber:

www.republika.co.id

Gambar 3.2

Piala Dunia dapat disaksikan oleh pemirsa

di seluruh dunia

Gambar 3.3

Internet merupakan

sarana komunikasi yang paling cepat

perkembangannya

Sumber:

Dokumen Penerbit

62

Pendidikan Kewarganegaraan Kelas IX SMP

Menjamurnya penggunaan internet dan telepon genggam mempercepat proses

globalisasi. Semakin banyak orang terhubung (

interconnected

) melalui penggunaan

teknologi internet dan telepon genggam, bahkan ke kampung-kampung terpencil yang

sebelumnya hampir tidak dapat dibayangkan dapat menggunakan teknologi ini.

Meskipun perkembangan infrastruktur telekomunikasi tidak merata di seluruh belahan

dunia, dewasa ini semakin banyak negara mengakses jaringan komunikasi internasional,

yang pada dekade-dekade sebelumnya hampir mustahil diwujudkan.

b. Adanya integrasi ekonomi dunia

Globalisasi juga terjadi karena adanya integrasi ekonomi dunia. Berbanding terbalik

dengan era-era sebelumnya, perekonomian global tidak lagi didasarkan pada pertanian

atau industri, melainkan semakin didominasi oleh kegiatan perekonomian tanpa bobot

(

weightless economy

) dan perekonomian tidak dapat diraba (

intangible economy

).

Perekonomian tanpa bobot (

weightless economy

) adalah perekonomian yang

produknya adalah informasi, seperti perangkat lunak komputer, produk media dan

hiburan, serta jasa berbasis internet. Orang sering menyebut masyarakat yang diwarnai

oleh perekonomian tanpa bobot ini dengan bermacam-macam sebutan, antara lain,

masyarakat

post

-industri atau masyarakat informasi, atau juga perekonomian berbasis

pengetahuan (

knowledge economy

).

Perekonomian berbasis pengetahuan ditandai dengan munculnya banyak

konsumen yang cakap teknologi dan yang mudah menguasai kemajuan-kemajuan terbaru

dalam bidang komputerisasi, hiburan, dan telekomunikasi serta mempraktikkannya

dalam kehidupan keseharian mereka.

Banyak aspek perekonomian sekarang bekerja melalui jaringan-jaringan yang

melintasi batas-batas negara. Agar dapat bersaing dalam abad globalisasi ini, banyak

usaha dan perusahaan besar merestrukturisasi dirinya sendiri sehingga lebih fleksibel.

Praktik produksi dan pola organisasi menjadi lebih fleksibel, kerja sama dengan

perusahaan lain di negara lain pun menjadi sesuatu yang lazim, dan partisipasi dalam

jaringan distribusi dunia menjadi sangat penting jika berbisnis di tengah pasar global

yang berkembang begitu cepat.

4. Sebab-sebab meningkatnya globalisasi

Globalisasi bukanlah sebuah proses yang berdiri sendiri. Ada sebab-sebab sosial,

ekonomi, dan politik tertentu yang melatarbelakangi dan mempermudah perkembangannya.

Adapun sebab-sebab meningkatnya globalisasi adalah terjadinya perubahan politik dunia,

adanya aliran informasi yang begitu cepat, dan berkembang pesatnya perusahaan-

perusahaan multinasional. Untuk lebih jelasnya, mari kita simak uraian berikut.

a. Perubahan politik dunia

Menurut

Anthony Giddens

, ada sejumlah pengaruh politik yang menjadi kekuatan

penggerak di balik meningkatnya globalisasi.

Pertama

, paling menentukan, runtuhnya komunisme ala Soviet melalui serangkaian

revolusi dramatis di Eropa Timur pada tahun 1989 yang berpuncak pada bubarnya Uni

Soviet itu sendiri pada tahun 1991. Sejak jatuhnya komunisme, negara-negara di bekas

blok Soviet, di antaranya Rusia, Ukraina, Polandia, Hongaria, Republik Ceko, negara-

negara Baltik, negara-negara Kaukasus, Asia Tengah, dan banyak lagi yang lain,

bergerak ke arah sistem ekonomi dan politik ala Barat. Pada saat yang sama, negara

komunis Cina mulai terbuka terhadap bisnis kapitalis.

Globalisasi dalam Kehidupan Bermasyarakat, ....

63

Negara-negara tersebut tidak lagi terisolasi dari masyarakat global (sebagaimana

terjadi ketika mereka masih bergabung dengan Uni Soviet), tetapi menjadi satu

(terintegrasi) di dalamnya. Runtuhnya komunisme memperkuat proses globalisasi dan

juga dilihat sebagai akibat dari proses globalisasi itu sendiri. Perekonomian komunis

yang dirancang secara terpusat dan terkontrol oleh penguasa komunis yang sangat

ketat terhadap semua aspek kehidupan, membuat warga negara tidak sanggup bertahan

di era baru yang ditandai dengan perekonomian global yang terintegrasi.

Kedua,

munculnya mekanisme pemerintahan internasional dan regional. PBB dan

Uni Eropa adalah dua contoh yang paling penting dari organisasi internasional yang

menyatukan berbagai negara-bangsa (

nation-state

) ke dalam satu forum politik bersama.

Jika PBB merupakan suatu asosiasi negara-bangsa di mana setiap anggotanya tetap

memiliki kedaulatan penuh, Uni Eropa merupakan bentuk pemerintahan transnasional,

yang di dalamnya setiap anggota melepaskan kedaulatannya dalam tingkat tertentu.

Pemerintahan di setiap negara Uni Eropa terikat oleh petunjuk, peraturan, dan hakim

pengadilan dari badan-badan bersama Uni Eropa, tetapi juga memperoleh keuntungan

ekonomi, sosial, dan politik dari partisipasi mereka dalam Uni Eropa tersebut.

Ketiga

, munculnya berbagai organisasi antarpemerintah (

Intergovernmental

Organizations/

GOs) dan organisasi nonpemerintah internasional (

International Non

Governmental Organizations/

INGOs). Organisasi antarpemerintahan adalah sebuah

badan yang dibangun untuk mengawasi kegiatan anggotanya dan bertanggung jawab

untuk mengatur atau mengawasi kegiatan tertentu yang lingkupnya internasional.

Badan antarpemerintah yang pertama kali dibentuk adalah

International Telegraph

Union

(Serikat Telegraf Internasional). Badan tersebut dibentuk pada tahun 1865.

Sejak saat itu, banyak badan serupa dibentuk

untuk mengatur isu-isu yang berkisar pada

penerbangan sipil, penyiaran, sampai pem-

buangan sampah berbahaya. Pada tahun 1909,

ada 37 IGOs yang mengatur hubungan

transnasional, sedangkan pada tahun 1996

sudah ada 260 IGOs.

Berbeda dengan organisasi antar-

pemerintah, INGOs tidak bergabung (berafiliasi)

dengan pemerintah. Meski demikian, INGOs

tetap dapat bekerja berdampingan dengan

badan-badan pemerintah dalam membuat

keputusan kebijakan atau membahas isu-isu

internasional sambil tetap menjaga independen-

sinya. Beberapa INGOs terkenal (di antaranya

Greenpeace, WWF/World Wide Fund for

Nature

,

The Global Environment Network

,

Medecines Sans Frontieres

/dokter lintas

batas, palang merah, dan amnesti inter-

nasional) terlibat dalam usaha perlindungan

lingkungan dan usaha-usaha kemanusiaan.

Gambar 3.4

Satelit berperan penting dalam

penyebaran informasi ke seluruh dunia

Sumber:

www.stuffintheair

64

Pendidikan Kewarganegaraan Kelas IX SMP

b. Aliran informasi yang cepat dan luas

Penyebaran teknologi informasi juga memudahkan orang mengenal orang lain

atau peristiwa di tempat yang jauh. Setiap hari, media global menyajikan berita, gambar,

dan informasi ke rumah-rumah, yang memudahkan mereka menyaksikan secara

langsung dan terus-menerus apa yang terjadi di dunia luar. Beberapa peristiwa penting

selama dua puluh tahun terakhir, di antaranya runtuhnya tembok Berlin, kekerasan

terhadap aksi mahasiswa di lapangan Tiananmen-Cina dan di Indonesia, pemilihan

Nelson Mandela sebagai Presiden Afrika Selatan, meninggalnya Ratu Diana, lepasnya

Timor Timur dari negara Republik Indonesia, gempa yang meluluhlantakkan Aceh, dan

wafatnya Paus Yohanes Paulus II, terpampang di berbagai media dan menjangkau

publik global. Peristiwa-peristiwa semacam itu, bersama dengan ratusan peristiwa

penting lainnya, mengakibatkan terjadinya pergeseran (reorientasi) pola pikir banyak

orang, yaitu dari level lokal atau nasional ke level global. Para individu sekarang sadar

akan keterkaitan mereka dengan orang-orang lain dan semakin mudah mengidentifikasi,

bahkan terlibat dalam isu-isu proses global.

Pergeseran ke cakrawala berpikir global ini memiliki dua dimensi penting.

Pertama

,

sebagai anggota masyarakat global, orang semakin merasa bahwa tanggung jawab

sosial tidak berhenti pada level nasional. Bencana alam dan ketidakadilan yang menimpa

orang-orang di belahan bumi lain tidak lagi dianggap sebagai bencana mereka, melainkan

menjadi bencana bersama, yang juga membutuhkan tindakan bersama untuk

mengatasinya.

Dengan demikian, komunitas internasional mempunyai kewajiban bertindak dalam

situasi-situasi krisis untuk melindungi orang-orang yang terancam hidupnya. Dalam

kasus bencana alam, misalnya campur tangan semacam itu dapat berbentuk bantuan

kemanusiaan dan bantuan teknis. Dalam tahun-tahun terakhir ini, gempa hebat di Turki,

Armenia, dan yang terdahsyat baru-baru ini gelombang tsunami di Aceh, banjir di

Mozambik, kelaparan di Afrika, dan angin puting beliung di Amerika Tengah telah

menjadi peristiwa internasional sekaligus mendorong dunia internasional untuk

memberikan bantuan.

Ada juga desakan yang kuat dalam tahun-tahun terakhir ini agar dunia internasional

turun tangan di wilayah-wilayah yang dilanda perang, konflik etnis, dan pelanggaran

hak asasi manusia (HAM), meski dalam kenyataannya banyak sekali perdebatan politik

terlibat di dalamnya. Dalam kasus Perang Teluk I tahun 1991 dan Perang Teluk II

tahun 2000 serta pembantaian etnis di bekas Yugoslavia, campur tangan militer dilihat

sebagai sesuatu yang sah oleh banyak orang yang yakin bahwa HAM dan kedaulatan

nasional harus dipertahankan.

Kedua

, cakrawala berpikir global menunjukkan bahwa orang semakin melihat ke

sumber-sumber lain dalam merumuskan identitas mereka sendiri. Hal ini adalah

fenomena yang dihasilkan oleh globalisasi dan yang lebih lanjut pula mempercepat

globalisasi. Berbagai identitas lokal di berbagai belahan dunia mengalami kebangkitan

kembali secara luar biasa pada saat cengkeraman tradisional negara-bangsa mengalami

perubahan yang dalam. Di Eropa, misalnya, para penduduk Skotlandia (yang berada di

bawah pendudukan Inggris) dan Basque di Spanyol lebih suka mengidentifikasi diri

mereka sebagai orang Skotlandia atau orang Basque (Eropa) ketimbang sebagai orang

Inggris atau Spanyol. Negara-bangsa sebagai sumber identitas semakin menyusut di

banyak wilayah ketika perubahan politik di level regional dan global mengendurkan

orientasi orang terhadap negara-negara tempat mereka hidup.

Globalisasi dalam Kehidupan Bermasyarakat, ....

65

c. Berkembang pesatnya perusahaan-perusahaan transnasional

Di antara berbagai faktor

ekonomi yang mendorong globali-

sasi, peran perusahaan-perusahaan

transnasional (

Transnasional

Corporation

/TNCs) merupakan

faktor yang paling penting.

Perusahaan transnasional

adalah perusahaan yang mempro-

duksi barang atau jasa di lebih dari

satu negara. Perusahaan seperti ini

dapat berupa perusahaan kecil yang

memiliki satu atau dua pabrik di

negara lain, atau juga perusahaan-

perusahaan raksasa yang beroperasi

di seantero planet ini. Beberapa

contoh TNCs adalah

Coca-Cola

,

KFC,

General Motors

,

Colgate-Palmolive

, Kodak, dan

Mitsubishi

. Kalaupun TNCs

memiliki basis nasional, mereka beriorientasi pada pasar global dan keuntungan global.

Perusahaan transnasional adalah jantung perekonomian global. Dua pertiga

perdagangan global berasal dari perusahaan-perusahaan semacam ini. TNCs juga berjasa

dalam perannya menyebarkan teknologi baru di seantero dunia, dan merupakan pelaku

utama dalam pasar uang internasional. Lebih dari 400 TNCs memiliki penghasilan

tahunan lebih dari 10 miliar dolar tahun 1996. Pada waktu yang sama, hanya 70

negara

yang produk nasional brutonya sama dengan jumlah itu. Dengan kata lain, penghasilan

perusahaan transnasional lebih besar daripada penghasilan negara-negara di dunia.

TNCs menjadi fenomena global

sejak Perang Dunia II. Perusahaan

yang melakukan ekspansi pertama

pasca Perang Dunia II berasal dari

Amerika Serikat, kemudian diikuti

perusahaan-perusahaan dari Jepang

dan Eropa sejak tahun 1970-an.

Pada dekade 1980-an dan 1990-an,

TNCs berkembang sangat pesat

dengan dibentuknya tiga pasar

regional yang sangat berpengaruh: Eropa (pasar tunggal Eropa), Asia-Pasifik (Deklarasi

Osaka pada tahun 2000 yang menjamin perdagangan yang bebas dan terbuka), dan

Amerika Utara (persetujuan perdagangan bebas Amerika Utara).

Sejak awal 1990-an, negara-negara lain juga menghapus hambatan-hambatan

terhadap investasi asing. Menjelang peralihan abad ke-21, hampir semua kegiatan

perekonomian dunia dikuasai oleh TNCs. Selama dekade lalu, TNCs yang berbasis di

negara-negara industri sangat aktif mengembangkan usaha mereka di negara-negara

berkembang dan di negara-negara bekas Uni Soviet dan Eropa Timur.

Sumber:

www.lizmichael.com/kfc

Gambar 3.5

Salah satu perusahaan transnasional

Istilah ”kapitalisme” berasal dari negarawan dan

sejarahwan asal Prancis beraliran sosialis, Louis,

Blanc (1811 – 1882)

Sumber:

Ensiklopedi Umum untuk Pelajar

66

Pendidikan Kewarganegaraan Kelas IX SMP

Perekonomian elektronik adalah faktor lain yang memperkukuh globalisasi

ekonomi. Bank, perusahaan-perusahaan besar, manajer keuangan, dan investor-investor

tunggal dengan mudah memindahkan uang mereka ke bank-bank luar negeri dalam

hitungan detik dengan hanya mengeklik

mouse

pada komputer. Kemampuan baru untuk

memindahkan ”Uang Elektronik” ini juga membawa risiko-risiko besar. Transfer uang

atau modal dalam jumlah besar dapat mengguncang perekonomian dalam negeri yang

pada gilirannya juga mengakibatkan krisis keuangan internasional, seperti yang pernah

dialami Indonesia pada dekade lalu (1997–1998). Ketika ekonomi global menjadi

semakin terintegrasi (menyatu), krisis keuangan di belahan bumi yang satu dapat

menghasilkan dampak yang serius bagi belahan bumi yang lainnya.

5. Tantangan atas globalisasi

Adanya perubahan dalam kehidupan adalah suatu hal yang wajar dan alamiah. Dalam

dunia ini yang abadi dan kekal adalah perubahan itu sendiri. Globalisasi merupakan suatu

tantangan, yang di dalamnya terdapat peluang-peluang untuk mencapai kemajuan, akan

tetapi di dalamnya juga terdapat ancaman-ancaman, sebab globalisasi pada dasarnya

tidak lepas dari kompetisi global atau kompetisi antarbangsa. Sesuai dengan “hukum”

kompetisi, pada akhirnya kemenangan berada pada pihak yang kuat dan pihak yang lemah

harus mau menerima kekalahan serta tidak jarang harus tunduk pada kemauan pihak

yang kuat. Dalam globalisasi, sangat dimungkinkan terjadinya dominasi dan eksploitasi

negara-negara maju terhadap negara berkembang. Secara langsung atau tak langsung

sangat dimungkinkan timbulnya tekanan atau pengaruh dari negara-negara yang kuat

terhadap, negara-negara lain yang lebih lemah untuk mengikuti keinginannya, baik dalam

bidang ekonomi perdagangan, politik, maupun sosial budaya.

Tantangan berat bagi kita dengan adanya globalisasi adalah sebagai berikut.

a. Pemberdayaan masyarakat

1) Pembangunan nasional yang belum terlaksana secara menyeluruh dan merata,

sehingga masih ada beberapa daerah yang tertinggal yang menumbuhkan

keterbelakangan, kemiskinan, dan kesenjangan sosial. Pembangunan nasional

belum terlaksana secara menyeluruh dan merata sehingga masih ada beberapa

daerah yang tertinggal yang menumbuhkan keterbelakangan, kemiskinan, dan

kesenjangan sosial. Kondisi masyarakat semacam itu akan mengubah pola pikir,

pola sikap, dan pola tindakannya, mengingat mereka sudah tidak berdaya dalam

aspek kehidupan.

2) Kondisi masyarakat yang oleh John Naisbit, dalam bukunya

global paradox

, ia

menulis ”

to a global power, the campany must give more role to the smallest pant

pada intinya,

global paradox

memberikan pesan bahwa negara harus dapat

memberikan peranan sebebas-bebasnya kepada rakyatnya. Cara memberdayakan

masyarakat dilakukan dengan memberikan peran dalam bentuk aktivitas dan

partisipasi masyarakat untuk mencapai tujuan nasional.

b. Dunia tanpa batas

1) Perkembangan iptek yang sangat modern, khususnya di bidang teknologi informasi

dan komunikasi akan transportasi, dunia seakan-akan sudah mengatur menjadi

kampung sedunia. Dunia menjadi transparan tanpa mengenal batas negara. Kondisi

yang demikian berdampak pada seluruh aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa,

Globalisasi dalam Kehidupan Bermasyarakat, ....

67

dan bernegara dan dapat memengaruhi pola pikir, sikap, dan tindakan seluruh

masyarakat Indonesia. Keterbatasan kualitas SDM Indonesia di bidang iptek

merupakan tantangan serius mengingat penguasaan iptek merupakan nilai tambah

untuk berdaya saing di percaturan global.

2)

Kenichi Omahe

dengan dua bukunya yang terkenal

Borderless Wold and The End

Of Nation Stak

menyatakan bahwa dalam perkembangan masyarakat global batas-

batas wilayah negara dalam arti geografi dan politik relatif masih tetap, namun

kehidupan dalam satu negara tidak mungkin dapat membatasi kekuatan global

yang berupa informasi, investasi, induksi, dan konsumen yang mungkin

individualistis.

Kenichi Omahe memberikan pesan bahwa untuk dapat menghadapi kekuatan

global, suatu negara harus mengurangi peranan pemerintah pusat dan lebih

memberikan peranan kepada pemerintah daerah dan masyarakat. Apabila

masyarakat banyak yang terlibat dalam upaya pembangunan, hasilnya akan lebih

meningkatkan kemampuan dan kekuatan bangsa dalam percaturan global.

c. Era baru kapitalisme

Kapitalisme pernah terjadi di Indonesia. Pada zaman penjajahan Belanda di

Indonesia. Dibukanya perkebunan tebu dan tanaman perdagangan lainnya (tembakau,

kopi, dan sebagainya) oleh kaum kapitalis Belanda yang sangat merugikan kaum petani

di Indonesia.

Era baru kapitalime tidak terlepas dari globalisasi di mana negara-negara kapitalis,

yaitu negara maju berusaha mempertahankan eksistensinya di bidang ekonomi dengan

menekan negara-negara berkembang melalui isu global yang mencakup demokratisasi,

hak asasi manusia, dan lingkungan hidup.

d. Kesadaran warga negara

Warga masyarakat mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama. Hak

dan kewajiban karena merupakan satu kesatuan. Setiap hak mengandung kewajiban

dan demikian sebaliknya.

Kesadaran warga negara harus dikembangkan secara seimbang antara hak dan

kewajiban. Artinya, hak tidak boleh dilaksanakan secara mutlak karena dapat melanggar

hak-hak orang lain. Dengan demikian hak dan kewajiban dalam pelaksanaannya harus

berjalan seimbang.

Coba diskusikan dengan teman-teman kelompok kalian tentang globalisasi! Sebutkan

tanda-tanda globalisasi yang ada di lingkungan masyarakat sekitar! Sebutkan sekurang-

kurangnya lima contoh tanda-tanda globalisasi! Adakah sebuah perusahaan

transnasional yang ada di daerah kalian? Bagaimanakah pendapat kalian tentang

banyaknya perusahaan transnasional pada saat ini? Jelaskan! Rumuskan hasil diskusi

kalian secara tertulis dan kumpulkan hasil rumusan tersebut kepada bapak/ibu guru!

68

Pendidikan Kewarganegaraan Kelas IX SMP

B

Politik Luar Negeri dalam Hubungan Internasional di Era Global

Salah satu tujuan nasional negara Republik Indonesia seperti yang tertuang dalam alinea

keempat Pembukaan UUD 1945, yaitu ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan

kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial sehingga mau tidak mau kita harus

berpartisipasi dalam percaturan internasional. Oleh karena itu, tidak ketinggalan ikut aktif

dalam percaturan internasional dengan menerapkan politik luar negeri, yaitu bebas dan aktif.

Tahukah kalian maksud dari politik luar negeri bebas dan aktif? Bagaimanakah perkembangan

politik luar negeri di Indonesia? Untuk lebih jelasnya, mari kita simak uraian berikut.

1. Perkembangan politik luar negeri Republik Indonesia

Politik bebas aktif tidak akan sepenuhnya dipahami jika tidak mengikuti perkembangan

dunia di saat-saat menjelang lahirnya Indonesia merdeka, negara yang dilukiskan oleh

Multatuli

(Belanda):

”Laksana untaian zamrud yang melingkar-lingkar pada garis

khatulistiwa

”.

Perang Dunia II yang sudah berakhir mula-mula pecah di Eropa tahun 1939 dan

meluas ke kawasan Asia Pasifik ketika Jepang menyerang pangkalan Amerika Serikat di

Pearl Harbour, Hawai (Desember 1941).

Bagian Perang Dunia II itu dikenal dengan sebutan

Perang Pasifik

atau

Perang

Asia

Timur Raya

. Dalam Perang Pasifik itu, angkatan perang Amerika Serikat di bawah

pimpinan Jenderal Mac Arthur dan Laksamana Chester Nimitz berhasil menggulung

angkatan perang Jepang kembali ke negaranya. Sementara itu, Laksamana Lord Louis

Mountbatten menyerbu Birma dari barat dan bergerak ke Asia Tenggara. Dari Saipan dan

Okinawa, Angkatan Udara Amerika Serikat mengebom kota-kota Jepang. Bom atom pertama

dijatuhkan di kota Hiroshima pada tanggal 6 Agustus 1945 dan di kota Nagasaki pada

tanggal 9 Agustus 1945. Uni Soviet menyatakan perang terhadap Jepang pada tanggal

15 Agustus 1945.

Perang Dunia II telah membawa perubahan pokok dalam situasi internasional.

Perubahan yang besar pengaruhnya terhadap politik bebas aktif tersebut, antara lain,

beralihnya kekuasaan dunia dari Eropa, di satu pihak ke Amerika Serikat dan pihak lain

ke Uni Soviet yang kemudian menjadi dua kekuatan raksasa dunia. Perubahan lain yang

juga mempunyai pengaruh besar terhadap politik bebas aktif adalah meledaknya semangat

nasionalisme dan antipenjajahan, terutama di Asia Afrika.

a. Perang Dingin

Berhubung kedua kekuatan raksasa Amerika dan Uni Soviet mempunyai sistem

dan kepentingan yang sangat berbeda, dengan sendirinya terdapat perselisihan antara

keduanya. Perselisihan itu sebenarnya mulai tampak ketika Perang Dunia II memasuki

babak terakhir, terutama dalam menentukan nasib negara-negara yang kalah perang.

Namun, perselisihan itu baru memuncak dengan hebat setelah berakhirnya perang.

Perkembangan hubungan kedua negara raksasa itu dalam masa pascaperang dikenal

dengan Perang Dingin yang penuh dengan aneka ketegangan.

Globalisasi dalam Kehidupan Bermasyarakat, ....

69

Dalam suasana Perang Dingin tersebut kedua kekuatan raksasa itu berlomba-

lomba menyusun dan mengembangkan kemampuan di semua bidang, baik politik,

ekonomi, militer, budaya, maupun propaganda. Kedua kekuatan itu membagi dunia

dalam dua blok yang bersaing satu dengan yang lain dalam menanamkan pengaruh

masing-masing terhadap negara lain di dunia.

Pembagian dunia dalam dua kutub seperti itu dikenal dengan sebutan

bipolaritas

, yaitu

masing-masing menuntut supaya semua negara di dunia ini menjatuhkan pilihannya pada

salah satu blok. Pilihan sikap ”tidak pro” dianggap ”anti”, sedangkan ”tidak netral”

dianggap

”dikutuk”.

b. Lahirnya politik bebas aktif

Perang Dunia II tidak saja menciptakan

bipolaritas

dalam hubungan internasional,

tetapi juga membawa perubahan mendasar dalam proses dekolonisasi.

Bipolaritas

adalah

suatu sistem perimbangan kekuatan yang menempatkan negara-negara ke dalam dua

kutub kekuatan yang saling bersaingan dipimpin oleh satu kekuatan penentu. Adapun

dekolonisasi

adalah penghapusan daerah jajahan.

Akibatnya, semangat kebangsaan

secara merata meluap-luap dan meledak dalam bentuk perjuangan kemerdekaan terhadap

penjajahan. Wilayah jajahan Belanda, Hindia Timur, juga diduduki Jepang selama Perang

Pasifik. Dua hari setelah Jepang menyerah, pada tanggal 17 Agustus 1945 kemudian

bangsa Indonesia menyatakan kemerdekaannya.

Dengan proklamasi tersebut, muncullah Indonesia sebagai negara merdeka di

peta dunia. Sesuai dengan tujuan Pembukaan UUD 1945 yang disahkan sehari

kemudian, yaitu pada tanggal 18 Agustus 1945, yang dalam Pembukaan disebutkan

bahwa Indonesia berkewajiban ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan

kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial, lahir pulalah politik luar negeri

pemerintahan Republik Indonesia yang dikenal dengan sebutan politik bebas aktif.

c. Keterangan Wakil Presiden Mohammad Hatta di depan BPKNIP

Wakil Presiden Mohammad Hatta

yang pada waktu itu memimpin kabinet

presidensil dalam memberikan keterang-

an di depan badan pekerja KNIP, pada

tanggal 2 September 1948, mengemu-

kakan pernyataan yang merupakan

penjelasan pertama tentang politik bebas

aktif. Dalam keterangan tersebut, Bung

Hatta bertanya, ”Mestikah kita bangsa

Indonesia kemerdekaan bangsa dan

negara kita harus memilih antara pro-

Rusia atau pro-Amerika? Apakah kita ada

pendirian lain yang harus kita ambil

dalam mengejar cita-cita kita?”

Bung Hatta menjawab sendiri

pertanyaannya dengan menggaris-bawahi, ”Pemerintah berpendapat bahwa pendirian

yang harus kita ambil ialah supaya kita jangan menjadi objek dalam pertarungan politik

internasional, melainkan kita tetap subjek yang berhak menentukan sikap kita sendiri,

berhak memperjuangkan tujuan kita sendiri, yaitu Indonesia merdeka seutuhnya.”

Sumber:

http://foto-foto.com/ahatta

Gambar 3.6

Wakil Presiden Moh. Hatta yang

sedang memimpin kabinet presidensiil di depan

Badan Pekerja KNIP

70

Pendidikan Kewarganegaraan Kelas IX SMP

Dalam keterangan tersebut, Bung Hatta tidak sekalipun menyebut politik bebas

aktif, tetapi hal itu tidak perlu diragukan karena dalam keterangan lain beliau telah

berulang kali menyebut istilah politik bebas aktif jika menyebut politik luar negeri Republik

Indonesia. Lagi pula, keterangannya pada tanggal 2 September 1948 yang diberi judul

”Mendayung antara Dua Karang” mengandung arti politik bebas aktif.

Mendayung

berarti

upaya (aktif) dan

antara dua karang

berarti tidak terikat oleh dua kekuatan adikuasa

yang ada pada saat itu, yakni Amerika Serikat dan Uni Soviet (yang kini telah runtuh).

2. Landasan politik luar negeri Indonesia

Landasan pelaksanaan politik luar negeri Indonesia adalah sebagai berikut.

a. Landasan idiil

Landasan idiil politik luar negeri Indonesia adalah Pancasila. Bangsa Indonesia

mengakui bahwa semua manusia sebagai ciptaan Tuhan yang mempunyai martabat

yang sama, tanpa memandang asal usul keturunan, menolak penindasan manusia atas

manusia atau oleh bangsa lain, menempatkan persatuan dan kesatuan, mempunyai

sifat bermusyawarah untuk mencapai mufakat, dan menunjukkan pandangan yang

menginginkan terwujudnya keadilan sosial. Sila kedua Pancasila, yakni kemanusiaan

yang adil dan beradab juga memiliki pandangan bahwa bangsa Indonesia merupakan

bagian dari seluruh umat manusia.

b. Landasan konstitusional

Landasan konstitusional politik luar negeri Indonesia adalah UUD 1945.

1) Pembukaan UUD 1945 alinea pertama yang menyatakan ”

Bahwa sesungguhnya

kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu maka penjajahan di

atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai

...”.

2) Pembukaan UUD 1945 alinea keempat yang menyatakan bahwa ”...

ikut

melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan

...”.

3) Pasal-Pasal UUD 1945

Pasal 11 Ayat 1: ”

Presiden dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat

menyatakan perang, membuat perdamaian, dan perjanjian dengan negara lain

”.

c. Landasan operasional

Landasan operasional politik luar negeri Indonesia adalah Undang-Undang Nomor

37 tahun 1999 tentang Hubungan Politik Luar Negeri Indonesia.

3. Tujuan politik luar negeri Indonesia

Salah satu tujuan nasional Indonesia yang termuat dalam alinea keempat UUD 1945

adalah “... ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian

abadi, dan keadilan sosial”. Sebagai wujud untuk mencapai tujuan itu, pada tanggal 1

November 1945 keluarlah maklumat pemerintah yang ditandatangani Drs. Mohammad.

Hatta yang isinya sebagai berikut.

a. Menyetujui

Atlantic Charter

yang mengakui hak menentukan nasib sendiri bagi setiap

bangsa.

b. Menjunjung tinggi Piagam PBB dan akan menjadi anggota baru.

c. Berdasarkan UUD 1945 dan dua piagam internasional tersebut, kita menolak kembalinya

kolonialisme Belanda.

Globalisasi dalam Kehidupan Bermasyarakat, ....

71

d. Belanda telah melanggar dua piagam internasional tersebut dan jika akan menggunakan

kekerasan senjata dalam usaha restorasi kolonialismenya, maka kita akan melawannya

secara mati-matian.

e. Bekerja sama dengan semua bangsa di dunia ini, khususnya dengan Australia, Filipina,

dan Amerika Serikat.

Istilah bebas aktif sebenarnya baru mulai dipergunakan oleh politisi dan negarawan

Indonesia semasa memuncaknya Perang Korea (1950–1953), dan pada masa kabinet Republik

Indonesia ke-12 di bawah Perdana Menteri Dr. Soekiman (27 April 1951–3 April 1952).

Tujuan politik Indonesia adalah sebagai berikut.

a. Membentuk satu negara Republik Indonesia yang berbentuk negara kesatuan dan negara

kebangsaan yang demokratis dengan wilayah kekuasaan dari Sabang sampai Merauke.

b. Membentuk satu masyarakat yang adil dan makmur material dan spiritual dalam wadah

Negara Kesatuan Republik Indonesia.

c. Membentuk satu persahabatan yang baik antara Republik Indonesia dan semua negara

di dunia, terutama dengan negara Asia dan Afrika, atas dasar bekerja sama membentuk

satu tatanan dunia baru yang bersih dari imperialisme dan kolonialisme menuju pada

perdamaian dunia yang sempurna.

Imperialisme

adalah sistem politik yang bertujuan

menjajah negara lain untuk mendapatkan kekuasaan dan keuntungan yang lebih besar.

Kolonialisme

adalah penguasan oleh suatu negara atas daerah atau bangsa lain dengan

maksud untuk memperluas negara itu.

Mengenai tujuan politik luar negeri Indonesia yang bebas dan aktif,

Drs. Mohammad

Hatta

dalam bukunya

Politik Luar Negeri Republik Indonesia

merumuskan tujuan politik

luar negeri Indonesia sebagai berikut.

a. Mempertahankan kemerdekaan bangsa dan menjaga keselamatan negara.

b. Memperoleh barang-barang yang diperlukan dari luar untuk memperbesar kemakmuran

rakyat jika barang-barang itu tidak atau belum dapat dihasilkan sendiri.

c. Meningkatkan perdamaian nasional karena hanya dengan keadaan damai Indonesia

dapat membangun dan memperoleh syarat-syarat yang diperlukan untuk memperbesar

kemakmuran rakyat.

d. Meningkatkan persaudaraan segala bangsa sebagai pelaksanaan cita-cita yang

tersimpan di dalam Pancasila, dasar, dan falsafah negara kita.

4. Prinsip-prinsip pokok politik luar negeri Indonesia

Berdasarkan pernyataan yang telah disampaikan oleh pemerintah pada tanggal

2 September 1948 di hadapan Badan Pekerja Komite Nasional Indonesia Pusat, dapat

kita temukan pokok-pokok yang menjadi dasar politik luar negeri Indonesia adalah sebagai

berikut.

a. Menjalankan politik damai.

b. Menjalin persahabatan dengan segala bangsa atas dasar saling menghargai dengan

tidak mencampuri soal susunan dan corak pemerintahan negara masing-masing.

c. Memperkuat sendi-sendi hukum internasional dan organisasi internasional untuk

menjamin perdamaian yang kekal.

d. Mempermudah jalannya pertukaran pembayaran internasional.

72

Pendidikan Kewarganegaraan Kelas IX SMP

e. Membantu pelaksanaan keadilan sosial internasional dengan berpedoman pada piagam PBB.

f. Dalam lingkungan PBB berusaha menyokong perjuangan kemerdekaan bangsa-bangsa

yang masih dijajah sebab tanpa kemerdekaan, persaudaraan, dan perdamaian

internasional itu tidak akan tercapai.

Pada masa yang lalu, berdasarkan Ketetapan MPRS Nomor XII MPRS/1966 dan

berdasarkan dokumen Rencana Strategi Pelaksanaan Politik Luar Negeri Republik

Indonesia (1984 – 1989) yang ditetapkan oleh Menteri Luar Negeri Republik Indonesia

tanggal 19 Mei 1983, ditegaskan bahwa sifat politik luar negeri Republik Indonesia adalah

sebagai berikut.

a. Bebas dan aktif.

b. Antiimperialisme dan kolonialisme, serta ikut melaksanakan ketertiban dunia.

c. Mengabdi pada kepentingan nasional dan amanat penderitaan rakyat.

d. Demokratis.

5. Undang-Undang Nomor 37 Tahun 1999 tentang Hubungan Luar Negeri Indonesia

Undang-undang tentang hubungan luar negeri Republik Indonesia yang terbaru disahkan

dan diundangkan di Jakarta pada tanggal 14 September 1999. Undang-undang tersebut

dibuat dengan menimbang beberapa hal sebagai berikut.

a. Hubungan luar negeri berasaskan kesamaan derajat dan saling menghormati, saling

menguntungkan, serta tidak saling mencampuri urusan dalam negeri masing-masing,

seperti yang tersiar dalam Pancasila dan UUD 1945.

b. Hubungan luar negeri bertujuan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan

kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.

c. Hubungan luar negeri diabdikan untuk kepentingan nasional berdasarkan prinsip politik

luar negeri yang bebas aktif.

d. Penyelenggaraan politik luar negeri perlu diatur secara menyeluruh dan terpadu dalam

suatu undang-undang.

Ketentuan dalam undang-undang itu terdiri atas 10 bab dan dijabarkan dalam

40 pasal. Ketentuan-ketentuan tersebut, antara lain, sebagai berikut.

a. Hubungan luar negeri adalah setiap kegiatan yang menyangkut aspek regional dan

internasional yang dilakukan pemerintah di tingkat pusat dan daerah atau lembaga-

lembaganya, lembaga negara, badan usaha, organisasi politik, organisasi masyarakat,

lembaga swadaya masyarakat, dan warga negara Indonesia.

b. Politik luar negeri adalah segala kebijakan, sikap, dan langkah pemerintah pusat yang

diambil dalam melakukan hubungan dengan negara lain, organisasi internasional, dan

subjek hukum internasional lainnya dalam rangka menghadapi masalah internasional

guna mencapai tujuan internasional.

c. Hubungan luar negeri dan politik luar negeri didasarkan pada Pancasila dan UUD 1945

serta GBHN.

d. Politik luar negeri menganut prinsip bebas aktif yang diabdikan untuk kepentingan

nasional.

e. Politik luar negeri dilaksanakan melalui diplomasi yang kreatif, aktif, dan antisipatif,

tidak sekadar rutin dan reaktif, tetapi teguh dalam prinsip dan pendirian, rasional, dan

luwes dalam pendekatan.

f. Dan lain-lain.

Globalisasi dalam Kehidupan Bermasyarakat, ....

73

Dengan cepatnya perubahan dan dinamika yang berlangsung dalam percaturan dunia di

era global ini, maka Indonesia harus lebih memperkuat pelaksanaan politik luar negerinya

yang bebas aktif. Dengan prinsip tersebut, Indonesia akan tidak mudah terseret dalam pengaruh

kekuatan besar negara mana pun, serta akan tetap eksis sebagai bangsa yang merdeka dan

berdaulat.

Bacalah UUD 1945 kemudian diskusikan dan bahaslah hal-hal berikut!

a. Pasal-pasal yang berkaitan dengan politik luar negeri.

b. Pembukaan UUD 1945 yang berkaitan dengan politik luar negeri.

c. Buatlah kesimpulannya dalam bentuk laporan tertulis! Komunikasikan di depan

kelas!

C

Dampak Globalisasi terhadap Kehidupan Bermasyarakat,

Berbangsa, dan Bernegara

Tahukah kalian apa dampak globalisasi terhadap kehidupan bermasyarakat, berbangsa,

dan bernegara? Era globalisasi pada syarat ini sarat dengan kemajuan dan keterbukaan

serta adanya pengaruh baik positif maupun negatif dari kemajuan iptek. Sebagai dasar

pandangan hidup dan ideologi bangsa Indonesia, Pancasila merupakan perisai utama untuk

mencegah dampak negatif dari globalisasi tersebut. Pancasila tetap menjadi dasar, landasan,

dan penyaring dalam menyikapi era global.

Globalisasi dapat memengaruhi stabilitas nasional dan ketahanan nasional yang pada

gilirannya akan berdampak pada pelaksanaan pembangunan nasional yang akan datang.

Contohnya, sebagai berikut.

1. Bidang teknologi, kemajuan teknologi, terutama teknologi telekomunikasi, seperti siaran

TV dengan antena parabola, siaran TV dari luar negeri, dan film-film yang menampilkan

kekuasaan dan kebrutalan dapat berpengaruh negatif kepada generasi muda.

2. Peluang yang timbul dari globalisasi adalah makin terbukanya pasar internasional bagi

hasil produksi dalam negeri, terutama yang memiliki keunggulan kooperatif dan kompetitif.

3. Bidang ekonomi terdapat tantangan makin menguatnya persaingan di pasar internasional,

seperti memunculnya pengelompokan antarnegara yang cenderung meningkatkan

proteksionisme dan diskriminasi pasar yang dapat menghambat pemasukan hasil produksi

dalam negeri dan mendorong persaingan yang kurang sehat.

Masuknya nilai-nilai yang bertentangan dengan nilai-nilai budaya bangsa akan menimbulkan

tantangan terhadap ideologi Pancasila, Wawasan Nusantara, dan ketahanan nasional,

khususnya persatuan dan kesatuan bangsa yang mengganggu pembangunan nasional. Dalam

proses pembangunan nasional perlu dicegah sikap feodal, sikap eksklusif, dan paham

kedaerahan yang sempit serta pengaruh budaya asing yang bertentangan dengan budaya

74

Pendidikan Kewarganegaraan Kelas IX SMP

bangsa. Perubahan struktur dan nilai budaya masyarakat yang sesuai dengan jati diri bangsa

diperlukan untuk memantapkan landasan spiritual, moral, dan etika pembangunan yang berlan-

daskan Pancasila.

Globalisasi membawa dampak bagi kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Terdapat berbagai aspek dan dampak globalisasi bagi kehidupan bermasyarakat, berbangsa,

dan bernegara. Untuk lebih jelasnya, mari kita simak uraian materi berikut.

1. Aspek dan dampak positif globalisasi

a. Aspek positif globalisasi

Berdasarkan

trend

globalisasi yang sekarang sedang berkembang di seluruh dunia,

kita dapat mengidentifikasi aspek-aspek positif globalisasi sebagai berikut.

1) Globalisasi teknologi

Indikator: tampak dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi informasi,

komunikasi, dan transportasi. Hal ini memungkinkan seseorang mampu berko-

munikasi melewati batas-batas negara dengan efektif dan efisien.

Contohnya, seorang siswa yang membutuhkan informasi perguruan tinggi di luar

negeri hanya perlu duduk di depan komputer (membuka internet), tanpa harus

membuang banyak waktu dan biaya untuk datang sendiri ke luar negeri hanya

sekadar untuk menanyakan informasi perguruan tinggi yang hendak dituju.

2) Globalisasi perdagangan

Indikator: maraknya perkem-

bangan industri memungkin-

kan seorang produsen dalam

satu negara tidak lagi mem-

batasi diri dengan membuat

suatu produk sendirian,

melainkan dapat mengimpor

komponen-komponen lain

yang diperlukan dari negara

lain.

Contohnya, komponen Toyota

motor Jepang dapat diperoleh

dari Indonesia (Toyota Kijang),

dari Thailand (Toyota Vios),

dan sebagainya.

3) Globalisasi industri dan jasa

Indikator: setiap negara sangat terbuka untuk membuka peluang industri dan jasa

sehingga ahli-ahli dari suatu negara dapat bekerja di negara lain dan sebaliknya.

Contohnya, beberapa perusahaan di Indonesia menyewa konsultan dari negara lain.

4) Globalisasi sosial dan budaya

Indikator: meningkatnya transportasi memungkinkan setiap manusia mampu bergerak

dinamis dalam berimigrasi, meskipun kadang-kadang terjadi benturan budaya.

Sumber:

www.ecraftsmen.co.uk

Gambar 3.7

Pasar modern (supermarket) merupakan

dampak globalisasi perdagangan

Globalisasi dalam Kehidupan Bermasyarakat, ....

75

Contohnya, orang-orang Turki yang bermigrasi ke Jerman telah mengalami perkem-

bangan pesat sehingga sempat terjadi benturan budaya. Bahkan, 40% penduduk

Vancover (Kanada) sekarang ini berasal dari Hongkong. Semakin banyak imigran

dari Asia yang bermukim atau pun menjadi warga negara Australia.

5) Globalisasi dan lingkungan hidup

Indikator: lembaga swadaya masyarakat (LSM) atau negara lain semakin kritis

menyoroti persoalan-persoalan lingkungan dalam suatu negara.

Contohnya, waktu terjadi kebakaran hutan di Indonesia, negara-negara tetangga,

seperti Singapura, Malaysia, Filipina, dan Thailand melakukan protes terbuka karena

asapnya sangat mengganggu kesehatan dan penerbangan. Demikian juga, banyak

negara yang membicarakan tentang pemanasan global akibat makin lebarnya lubang

ozon sehingga terjadi perubahan iklim.

6) Globalisasi politik

Indikator: meskipun setiap negara berhak atas kedaulatannya, namun dalam

penyelenggaraannya negara-negara lain dapat menuntut sikap transparan,

demokratis, dan menghargai hak asasi manusia.

Contohnya, penanganan demonstran yang serampangan di Thailand pada akhir

November 2004 yang berakibat 90 orang tewas memancing kecaman keras dari

berbagai negara di dunia.

b. Dampak positif globalisasi

Globalisasi membawa dampak positif bagi kehidupan politik, ekonomi, sosial budaya,

iptek, sikap mental, dan hankam. Hal-hal tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut

1) Bidang politik

a) Meningkatkan penegakan hukum dan pendewasaan demokrasi.

b) Meningkatkan kedewasaan dalam partai politik.

c) Meningkatkan perlindungan HAM.

2) Bidang ekonomi

Meningkatkan mutu produksi sehingga dapat bersaing di pasar internasional karena

adanya pengelompokan dagang antarbangsa (APEC, AFTA, NAFTA, dan MEE).

Sumber:

www.bpmigas.com

Gambar 3.8

Meningkatnya kawasan industri merupakan dampak globalisasi

76

Pendidikan Kewarganegaraan Kelas IX SMP

3) Bidang sosial budaya

a) Meningkatkan kepribadian, sikap hidup, dan dampak berpikir sehingga tidak

mudah terpengaruh budaya negatif.

b) Hidup menjadi mudah dan murah.

c) Meningkatkan pendapatan masyarakat.

4) Bidang iptek

a) Dapat menyerap iptek yang akan mendukung dan memperlancar pembangunan.

b) Lebih mudah mendapatkan informasi.

c) Memiliki wawasan lebih luas dalam memahami dan menangani persoalan.

5) Bidang sikap mental

Meningkatkan budaya disiplin dan etos kerja sehingga meningkatkan hasil

produktivitas dan prestasi kerja.

6) Bidang hankam

Meningkatkan kewaspadaan dan ketahanan nasional, persatuan dan kesatuan

bangsa, kesetiaan pada Pancasila, dan pemahaman Wawasan Nusantara sehingga

terhindar dari separatisme, konflik sosial, dan disintegrasi bangsa.

2. Aspek dan dampak negatif globalisasi

a. Aspek negatif globalisasi

Selain memiliki aspek positif, globalisasi juga memiliki aspek negatif sebagai

berikut.

1) Terjadinya kesenjangan ekonomi sebagai akibat kekalahan berkompetisi dalam

penguasaan teknologi. Mereka yang tidak mampu, miskin, dan tidak punya

keterampilan akan semakin terpinggirkan.

2) Negara-negara yang kuat

ekonominya akan berse-

kongkol untuk mencari

keuntungan sebesar-

besarnya. Hal ini sering kali

merugikan negara-negara

miskin yang ketahanan

ekonominya lemah.

3) Timbulnya fanatisme

rasial, etnis, dan agama

sebagai upaya untuk

menunjukkan kehadiran-

nya melalui berbagai

forum dan organisasi.

4) Kadar dan kualitas kejahatan semakin canggih dengan bantuan teknologi informasi

dan komunikasi.

5) Semakin menurunnya sumber daya alam yang vital, seperti air, hutan, dan terjadinya

pencemaran global.

Gambar 3.9

Pengaruh globalisasi menyebabkan

terjadinya pencemaran

Sumber:

www.terranet.or.id

Globalisasi dalam Kehidupan Bermasyarakat, ....

77

b. Dampak negatif globalisasi

Globalisasi membawa dampak negatif bagi kehidupan politik, ekonomi, sosial

budaya, iptek, sikap mental, dan hankam. Hal-hal tersebut dapat dijelaskan sebagai

berikut.

1) Bidang politik

Meningkatkan euforia politik/kebiasaan/kebebasan politik yang berlebihan, yaitu

kegiatan yang mengatasnamakan HAM dan demokrasi, tetapi memiliki target utama

meraih kekuasaan lokal atau pusat.

2) Bidang ekonomi

a) Membentuk jaringan global yang merangkul seluruh dunia dan mengarahkannya

pada proses kendali negara yang mempunyai kekuatan ekonomi raksasa yang

menimbulkan ketergantungan negara-negara miskin.

b) Menimbulkan kesenjangan kepemilikan modal yang mendorong timbulnya

kesenjangan sosial ekonomi masyarakat.

3) Bidang sosial budaya

a) Menimbulkan pola hidup

gesellschaft

(perkembangan), artinya hubungan dan

kerja sama antarorang atas dasar mencari keuntungan dan kegotongroyongan.

b) Menimbulkan bahaya yang mengancam nilai-nilai kemanusiaan (hal-hal yang

harus dihindari), antara lain, sebagai berikut.

(1)

Hedonisme

adalah paham yang mengajarkan kesenangan dunia menjadi

tujuan dan tindakan manusia.

(2)

Materialisme

adalah paham yang mengajarkan bahwa segala sesuatu

ditukar dengan materi atau kebendaan.

(3)

Sekularisme

(a) Paham yang tidak mengindahkan (tidak memerhatikan kehidupan

agama).

(b) Paham yang memisahkan kehidupan negara dengan kehidupan agama.

(c) Paham yang hanya mementingkan kehidupan dunia.

(4)

Individualisme

adalah paham yang mengutamakan kepentingan individu.

(5)

Egoisme

adalah paham yang mengutamakan kepentingan diri sendiri.

(6)

Ekstremisme

(a) Paham bergaya hidup yang berbeda (mempunyai batas kebiasaan atau

norma).

(b) Paham yang berusaha untuk menggulingkan pemerintahan dan negara

dengan cara-cara kekerasan dan inkonstitusional.

(7)

Elitisme

adalah paham bergaya hidup elite (unggul) yang berbeda dengan

keumuman masyarakat.

(8)

Eksklusivisme

adalah paham bergaya hidup eksklusif (menonjol) yang

berbeda dengan keumuman masyarakat.

78

Pendidikan Kewarganegaraan Kelas IX SMP

(9)

Glamoristik

, adalah paham bergaya hidup yang suka menonjolkan

kemewahan (kegemerlapan) dunia.

(10)

Konsumtif

, adalah sifat (sikap) suka membelanjakan uangnya untuk barang-

barang yang kurang perlu atau tidak produktif.

Sifat-sifat tersebut di atas (hedonisme, materialisme, sekularisme,

individualisme, egoisme, ekstremisme, elitisme, eksklusivisme, glamoristik,

konsumtif) tidak sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia, sehingga hal-hal

tersebut dapat mengancam sendi-sendi kehidupan budaya masyarakat yang

telah menjadi tradisi Indonesia.

c) Perilaku menyimpang yang melanggar ajaran agama, moral atau etika, dan

hukum.

(1) Bidang hukum

(a) Meningkatkan kualitas dan kuantitas kriminalitas.

(b) Merebaknya penyakit sosial.

(c) Penyalahgunaan narkoba.

(d) Merebaknya pornografi.

(2) Bidang lingkungan hidup

(a) Lingkungan menjadi berkualitas dan rusak.

(b) Pencemaran lingkungan.

(c) Dekompensasi lingkungan

Diskusikan dengan kelompok kalian tentang pengaruh globalisasi dalam kehidupan!

Bagaimanakah pengaruh globalisasi dalam kehidupan masyarakat? Bagaimanakah

pengaruh globalisasi di sekolah kalian? Bagaimanakah pengaruh globalisasi dalam

kehidupan keluarga kalian? Apa usaha yang perlu kalian lakukan di era global ini agar

bangsa Indonesia tidak kehilangan kepribadiannya? Buatlah kesimpulannya dalam

bentuk laporan tertulis!

D

Sikap terhadap Dampak Globalisasi

Di negara-negara berkembang, seperti Indonesia dan negara Asia lainnya, ada

kecenderungan bahwa sebagian masyarakat cukup siap menerima dan sebagian

masyarakat kurang siap menerima globalisasi. Hal itu wajar mengingat globalisasi akan

menimbulkan gejala perubahan kebudayaan terhadap masyarakat yang bersangkutan.

Globalisasi dalam Kehidupan Bermasyarakat, ....

79

Masyarakat yang cukup siap

menerima arus globalisasi di

antaranya individu atau masya-

rakat yang kedudukan atau status

sosialnya sudah mapan, seperti

ahli-ahli ilmu pengetahuan, politik,

pemerintahan, dan kalangan

bisnis; masyarakat perkotaan,

terutama yang telah menikmati

media komunikasi dan informasi,

baik elektronik dan cetak maupun

elektronik; serta generasi muda

yang memiliki kecenderungan

terbuka menerima unsur-unsur

perubahan dan modernisasi.

Masyarakat yang kurang siap

menerima globalisasi di antaranya

individu atau kelompok yang belum mapan, belum siap

menerima perubahan, baik mental maupun fisik karena tidak

mengenyam pendidikan; individu atau masyarakat yang

tinggal di daerah terasing yang sangat terbatas kontaknya

dengan kebudayaan luar; dan generasi tua.

Bersikap terbuka sekaligus waspada terhadap dampak

globalisasi dan penerapan iptek amatlah penting. Hal itu

dimaksudkan agar bangsa kita mampu menjadi masyarakat

yang modern. Di samping itu, kecenderungan ke arah

globalisasi dan pemanfaatan iptek tidak mungkin ditolak dan

dihindarkan. Bangsa yang menutup diri atau menolak

globalisasi dan pemanfaatan iptek akan terlindas oleh

kemajuan bangsa-bangsa lain.

Di era globalisasi, kita wajib meningkatkan kedisiplinan,

etos kerja, budaya antre, suka bekerja keras, dan menghargai

waktu. Jika kita dapat meningkatkan kerja keras dan etos kerja

yang baik, maka produktivitas dan prestasi semakin optimal.

Kerja sama dengan bangsa lain khususnya di bidang

iptek, diharapkan dapat mentransfer iptek tersebut untuk kemajuan negara kita. Semakin

tinggi penguasaan terhadap iptek, berarti dapat mendukung dan memperlancar jalannya

pembangunan.

Sikap yang harus kita kembangkan untuk menghadapi dampak globalisasi adalah

sebagai berikut.

1. Meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa agar terhindar

dari dampak negatif globalisasi.

2 Giat meningkatkan kerja sama dengan negara lain.

3. Menerima pengaruh budaya asing yang sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia

(tanpa merusak struktur dan kultur lokal).

4. Melestarikan sumber daya alam dari pencemaran global.

Teknologi dan ilmu

pengetahuan merupakan

dua hal yang saling ber-

kaitan. Setiap kemajuan

dalam ilmu pengetahuan

membuka cara baru bagi

pengembangan teknologi

dalam rangka memenuhi

kebutuhan hidup. Tekno-

logi juga membantu ilmu

pengetahuan dengan

menyediakan bahan-

bahan dan alat-alat yang

diperlukan bagi penelitian.

Sumber:

Ensiklopedi Umum untuk

Pelajar

Gambar 3.10

Budaya bangsa merupakan alat penyaring

dampak globalisasi yang negatif

Sumber:

www.pakkat.blogspot.com

80

Pendidikan Kewarganegaraan Kelas IX SMP

Latihan

Individu

5. Meningkatkan disiplin dan tanggung jawab.

6. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

7. Menerapkan iptek tanpa kehilangan jati diri sebagai bangsa.

Dengan sikap-sikap tersebut diharapkan bangsa Indonesia menjadi bangsa yang

modern tanpa harus kehilangan jati diri sebagai bangsa yang tangguh dan memiliki

ketahanan sehigga akan mampu menghadapi tantangan era globalisasi dan kemajuan

ilmu pengetahuan dan teknologi.

1. Diskusikan dengan teman kalian! Apakah dampak globalisasi telah berpengaruh

pada lingkungan sekolah kalian? Berikan contoh sikap menghadapi dampak

globalisasi di lingkungan sekolah kalian! Buatlah laporannya dalam bentuk laporan

tertulis dan presentasikan hasilnya di depan kelas!

2. Sebutkan nilai globalisasi yang selama ini kalian rasakan dalam kehidupan diri

sendiri

Berilah tanda cek (

——

——

—

) pada kolom yang tersedia menurut pendapat kalian dan berilah

alasan seperlunya!

No

Pernyataan

SS

TS

S

R

Alasan

1.

Pariwisata t

idak berpengaruh

terhadap

hubungan bangsa kita

dengan bangsa lain.

2.

Semua kebudayaan yang masuk

dari negara asing wajib kita terima

dan tidak perlu diseleksi.

3.

Di era globalisasi, tidak perlu

cinta produksi dalam negeri.

4.

Anak sekolah tidak perlu mem-

pelajari era globalisasi karena

belum waktunya.

5.

Paham hedonisme tidak perlu

diikuti oleh bangsa kita.

Keterangan:

SS = Sangat Setuju

S = Setuju

TS = Tidak Setuju

R =

Ragu-Ragu

Globalisasi dalam Kehidupan Bermasyarakat, ....

81

Diskusikan dengan temanmu hal-hal berikut!

1. Buatlah rencana survei di sekolah kalian sendiri mengenai dampak globalisasi!

2. Hasil apa yang kalian dapatkan dalam survei tersebut?

3. Bagaimanakah sikap kalian melihat perkembangan globalisasi saat ini?

4. Buatlah kesimpulannya dalam bentuk laporan tertulis!

5. Presentasikan hasilnya di depan kelas!

Globalisasi adalah sebuah istilah yang digunakan untuk menjelaskan perubahan-

perubahan dalam masyarakat (

changes

) dan dalam perekonomian dunia yang dihasilkan

oleh meningkat pesatnya perdagangan dan pertukaran kebudayaan. Dalam arti ekonomi,

globalisasi mengacu pada liberalisasi perdagangan atau perdagangan bebas (

free trade

).

Dua faktor penting dan utama yang mempengaruhi globalisasi yaitu berkembang

pesatnya teknologi komunikasi serta adanya integrasi ekonomi dunia. Sebab-sebab

meningkatnya globalisasi adalah terjadinya perubahan politik dunia, adanya aliran

informasi yang begitu cepat, dan berkembang pesatnya perusahaan-perusahaan

multinasional. Tantangan atas globalisasi, antara lain memberdayakan masyarakat,

dunia tanpa batas, era baru kapitalisme, dan kesadaran warga negara.

Dalam hubungan internasional sebagai wujud kerja sama antarnegara, Indonesia

menerapkan sifat politik luar negeri sebagai berikut.

1. Bebas dan aktif.

2. Antiimperialisme dan kolonialisme serta ikut melaksanakan ketertiban dunia.

3. Mengabdi pada kepentingan nasional dan amanat penderitaan rakyat.

4. Demokratis.

Berikut dampak positif globalisasi.

1. Di bidang politik, yaitu meningkatkan penegakan hukum dan pendewasaan

demokrasi, meningkatkan kedewasaan dan kemanusiaan partai politik, dan

meningkatkan perlindungan HAM.

2. Di bidang ekonomi, yaitu meningkatkan mutu produksi.

3. Bidang sosial budaya, yaitu meningkatkan kepribadian, sikap hidup, dan dampak

berpikir sehingga tidak mudah terpengaruh budaya negatif. Hidup menjadi mudah

dan murah; meningkatkan pendapatan masyarakat. Bidang iptek, yaitu dapat

82

Pendidikan Kewarganegaraan Kelas IX SMP

menyerap iptek yang akan mendukung dan memperlancar pembangunan, lebih

mudah mendapatkan informasi, dan memiliki wawasan lebih luas dalam memahami

dan menangani persoalan.

4. Bidang sikap mental, yaitu meningkatkan budaya disiplin dan etos kerja sehingga

meningkatkan hasil produktivitas dan prestasi kerja.

5. Bidang hankam, yaitu meningkatkan kewaspadaan dan ketahanan nasional,

persatuan dan kesatuan bangsa, kesetiaan pada Pancasila, dan pemahaman

Wawasan Nusantara sehingga terhindar dari separatisme, konflik sosial, dan

disintegrasi bangsa

Berikut dampak negatif globalisasi.

1. Bidang politik

Meningkatkan euforia politik/kebiasaan/kebebasan politik yang berlebihan, yaitu

kegiatan yang mengatasnamakan HAM dan demokrasi, tetapi memiliki target utama

meraih kekuasaan lokal atau pusat.

2 Bidang ekonomi

a) Membentuk jaringan global yang merangkul seluruh dunia dan mengarahkannya

pada proses kendali negara yang mempunyai kekuatan ekonomi raksasa yang

menimbulkan ketergantungan negara-negara miskin.

b) Menimbulkan kesenjangan kepemilikan modal yang mendorong timbulnya

kesenjangan sosial ekonomi masyarakat.

3 Bidang sosial budaya

a) Menimbulkan pola hidup

gesellschaft

(perkembangan), artinya hubungan dan

kerja sama antarorang atas dasar mencari keuntungan dan kegotongroyongan.

b) Menimbulkan bahaya yang mengancam nilai-nilai kemanusiaan (hal-hal yang

harus dihindari), antara lain, sebagai berikut. Hedonisme, materialisme,

sekularisme, individualisme, egoisme, ekstrimisme, klitisme, eksklusivisme,

glamoristik, dan konsumtif.

Sikap yang harus kita kembangkan untuk menghadapi dampak globalisasi adalah

sebagai berikut.

1. Meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa agar

terhindar dari dampak negatif globalisasi.

2. Giat meningkatkan kerja sama dengan negara lain.

3. Menerima pengaruh budaya asing yang sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia

(tanpa merusak struktur dan kultur lokal).

4. Melestarikan sumber daya alam dari pencemaran global.

5. Meningkatkan disiplin dan tanggung jawab.

Globalisasi dalam Kehidupan Bermasyarakat, ....

83

A. Berilah tanda silang (x) huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang benar!

1. Kemajuan luar biasa di bidang komunikasi dan transportasi menjadikan dunia bagaikan

sebuah desa biasa disebut ....

a. modernisasi

c. teknokrasi

b. globalisasi

d. weternisasi

2. Dalam menghadapi pengaruh lingkungan, semestinya kita bersikap ....

a. masa bodoh

c. menutup diri

b. permisif

d. selektif

3. Hal yang amat diperlukan dalam menghadapi dampak negatif dari globalisasi dan

kemajuan iptek adalah ....

a. keberanian untuk menolak perkembangan iptek

b. adanya sikap menutup diri terhadap pengaruh asing

c. membatasi perkembangan iptek

d. keberanian untuk meniru

4. Pancasila merupakan norma dalam menghadapi globalisasi dan kemajuan iptek. Hal

itu berarti bahwa Pancasila harus menjadi ....

a. alat untuk menolak kehadiran segala pengaruh asing

b. dasar bagi pembangunan berjangka dalam negara

c. dasar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara

d. dasar untuk bersikap terhadap pengaruh globalisasi dan kemajuan iptek

5. Globalisasi dan kemajuan iptek membawa dampak positif yang membawa bangsa

Indonesia ke arah ....

a. kemajuan

c. k

ehilangan identitas

b. gejolak sosial

d. kuatnya identitas

6. Dalam menuju masyarakat Indonesia yang modern dan manusiawi, amat diperlukan

adanya peningkatan mutu generasi muda terutama dalam hal ....

a. kemampuan iptek

c.

wawasan Nusantara

b. tingkat kemakmuran

d. sekularisme

7. Agar kita tidak kehilangan kepribadian saat memasuki era globalisasi, maka yang

harus kita lakukan adalah ....

a. membatasi diri dalam pergaulan antarbangsa

b. selalu mengikuti perkembangan global yang terjadi

c. tetap berpegang teguh pada falsafah Pancasila

d. mengadakan pembaruan budaya

8. Kemodernan yang ingin dicapai bangsa Indonesia adalah kemodernan yang ....

a. makmur secara fisik dan material

b. mengangkat segi batin

c. memberi tekanan aspek rohaniah

d. manusiawi

84

Pendidikan Kewarganegaraan Kelas IX SMP

9. Kemajuan teknologi yang dapat menunjang program pendidikan, antara lain ....

a. banyaknya gedung sekolah di daerah-daerah

b. pemerataan pendidikan di daerah sampai kota-kota

c. kuliah terbuka lewat media televisi

d. mengurangi buta huruf lewat kejar paket A

10. Agar kemajuan iptek tidak merusak nilai-nilai keagamaan, maka sebaiknya ....

a. dikembangkan sekolah-sekolah agama

b. meningkatkan teknologi informasi melalui media TV

c. meningkatkan kadar keimanan dan ketakwaan

d. penerapan dan penggunaan iptek dengan nilai-nilai agama

B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan singkat dan jelas!

1. Sebutkan keuntungan adanya pengaruh globalisasi dalam bidang ilmu pengetahuan

dan teknologi !

2. Mengapa iptek menjadi faktor yang sangat memengaruhi kehidupan?

3. Sebutkan pengaruh negatif masuknya budaya asing terhadap budaya dan nilai-nilai

bangsa Indonesia!

4. Apakah yang dimaksud hedonisme dan materialisme?

5. Sebutkan usaha-usaha untuk menyaring pengaruh budaya luar!

Anak SD Korban Tayangan

Smack Down

Kulon Progo

Tayangan olahraga “tinju” bebas ala Amerika yang dikenal dengan

smack down

“memakan” korban. Seorang bocah SD di Wates harus dirawat di rumah sakit karena

menjadi korban tayangan kekerasan di televisi dan

play station

. Hal ini menjadi

peringatan bagi orang tua maupun para pendidik.

Maryunani, bocah berusia 9 tahun, siswa kelas 3 SD Wates 4 itu tergeletak lemas

di salah satu ruangan RSUD Wates didampingi oleh ibunya. Selang infus masih terpasang

di tubuh kecil siswa tersebut. Ibu dari bocah tersebut yang tinggal di Gadingan, Wates,

Kulon Progo itu menceritakan kisah sedih yang menimpa anaknya. Peristiwa naas itu

terjadi pada hari Rabu (22/11). Di waktu istirahat usai jam pelajaran olahraga, sejumlah

anak laki-laki di SD Wates itu menyiapkan arena tanding. Mereka meniru permainan

smack down,

gulat bebas ala Amerika yang sering mereka lihat di televisi maupun

play station

(PS). Ruangan di depan kelas yang tidak begitu lebar pun dijadikan ajang

untuk permainan.

Globalisasi dalam Kehidupan Bermasyarakat, ....

85

Saat itu, pertandingan dibagi dalam dua kelompok antara tim Maryunani dengan

tim Dodi. Rekan-rekan korban yang lain ditunjuk sebagai

Master of Ceremony (MC).

Vito salah satu rekan korban yang bertindak sebagai wasit ditunjuk untuk memimpin

pertandingan.

Adu kekuatan fisik pun dimulai. Upaya untuk saling menjatuhkan dan memukul

saling diperlihatkan. Bahkan, sesekali tendangan sempat mendarat di tubuh kecil siswa-

siswa SD tersebut. Namun, entah karena tendangan atau pukulan, korban jatuh terlentang

dengan kepala bagian belakang terlebih dahulu menyentuh lantai. Akibatnya, kepala

langsung mendarat mengenai lantai. Sesaat memang tidak terasa, namun beberapa

detik korban merasakan sakit dan pusing tidak karuan.

’’Saat bertanding melawan Dodi saya jatuh ke belakang dan pusing. Kemudian oleh

Pak Guru saya diantarkan ke rumah sakit.” terang bocah yang mengidolakan tokoh John

Sena dalam tayangan

smack down

itu. Semenjak berada di rumah sakit, rasa pusing

semakin dirasakan oleh Maryunani. Bahkan, tidak jarang dirinya menjadi sering muntah

akibat pusing yang dirasakannya. Di tubuh korban, saat ini masih menancasp jarum

infus. Adapun untuk membantu pernapasan, korban dibantu dengan oksigen.

Kecintaan Maryunani terhadap tontonan yang mestinya untuk konsumsi dewasa

ini diakui oleh ibunya, Marsiyati. Bahkan, setiap malam minggu anaknya selalu

begadang hingga larut malam untuk melihat tayangan yang penuh kekerasan ini. Tidak

jarang anak kedua dari dua bersaudara ini sering minta izin untuk bermain PS dengan

game smack down.

“Sebenarnya saya sudah mengingatkan untuk tidak meniru, namun namanya juga

anak-anak susah diatur,” terang ibu korban. Sementara itu, Kepala Sekolah Siti Hibanah

yang dihubungi wartawan mengakui anak-anak didiknya sering bermain ala smack

down

itu. Sebelum peristiwa naas yang memakan korban tersebut, pihak sekolah

membenarkan permainan yang digelar di lingkungan sekolahnya. Namun, semenjak

kejadian itu, dirinya telah menghubungi orang tua wali siswa agar lebih berhati-hati

dengan tayangan di televisi dan PS.

Siti Hibanah berharap orang tua dan wali murid dapat melakukan tindakan preventif

untuk lebih mengarahkan pada bacaan dan olahraga yang mendidik. Pemahaman

terhadap tayangan televisi tampaknya harus diberikan terhadap orang tua maupun

anak-anak. Anak-anak tidak paham bahwa adegan

smack down

itu hanyalah adegan

rekaan yang tidak sungguh-sungguh. Para pemain tidak berbaku hantam secara

sungguh-sungguh.

Sumber:

Radar Jogja,

25 November 2006 dengan perubahan seperlunya

1. Pahami dan cermatilah artikel tersebut!

2. Bagaimanakah tanggapan kalian terhadap pengaruh negatif tayangan televisi?

Dapatkah hal itu merupakan dampak globalisasi?

3. Apakah semua dampak globalisasi selalu membawa pengaruh negatif? Dapatkah

kalian menyebutkan beberapa contoh dampak positif globalisasi di lingkunganmu?

4. Diskusikan dengan teman kelompok kalian!

5. Buatlah kesimpulannya dalam bentuk laporan tertulis!

86

Pendidikan Kewarganegaraan Kelas IX SMP

Setelah mengikuti pembelajaran ini, perubahan-perubahan apa yang terjadi dalam

diri kalian? Apakah kalian memperoleh pengetahuan-pengetahuan baru, keterampilan,

dan sikap yang lebih baik tentang Dampak Globalisasi dalam Kehidupan Bermasyarakat,

Berbangsa, dan Bernegara? Apakah kalian mengalami kesulitan dalam pembelajaran

tersebut? Jika ya, diskusikan kembali dengan teman kalian atau konsultasikan ke

pada guru kalian!